Alkitab Hari Ini

Senin, 22 Agustus 2011

CERITA BIJAK DARI NEGERI CINA


Seorang ibu di Cina yang sudah tua memiliki 2 buah tempayan yang digunakan untuk mencari air, yang dipikul di pundak dengan menggunakan sebatang bambu. Salah satu dr tempayan itu retak, sedangkan yang satunya tanpa cela & selalu memuat air hingga penuh. Setibanya di rumah setelah menempuh perjalanan panjang dari sungai, air di tempayan yang retak tinggal separuh.

Selama 2 th hal ini berlangsung setiap hari, dimana ibu itu membawa pulang air hanya satu setengah tempayan. Tentunya si tempayan yang utuh sangat bangga akan pencapaiannya. Namun tempayan yang retak merasa malu akan kekurangannya & sedih sebab hanya bisa memenuhi setengah dari kewajibannya.

Setelah 2 th yang dianggapnya sebagai kegagalan, akhirnya dia berbicara kepada ibu tua itu di dekat sungai. "Bu Aku malu, sebab air bocor melalui bagian tubuhku yang retak di sepanjang jalan menuju ke rumahmu." Ibu itu tersenyum dan menjawab, "Tidakkah kau lihat bunga beraneka warna di jalur yang kau lalui, namun tidak ada di jalur yang satunya? Aku sudah tahu kekuranganmu, jadi aku menabur benih bunga di jalurmu & setiap hari dalam perjalanan pulang kau menyirami benih-benih itu. Selama 2 thn aku bisa memetik bunga-bunga cantik bunga itu untuk menghias meja. Kalau kau tidak seperti itu, maka rumah ini tidak seasri ini sebab tidak ada bunga."

Sahabat... Kita semua pasti mempunyai kekurangan masing-masing, Namun jangan kita sedih dan putus asa dengan kekurangan kita tapi biarlah keretakan & kekurangan itulah yg menjadikan hidup kita menyenangkan. Kita harus menerima setiap orang apa adanya & mencari sisi yang baik dalam diri mereka.

II Korintus 12:9 Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

Dalam kelemahan kitalah Kuasa Tuhan itu dinyatakan

By : @Ps_David_Okt ( Twitter )

Minggu, 21 Agustus 2011

Jangan Bersandar Pada Pengertianmu Sendiri


Suatu hari, ada seorang pelukis yg terkenal sedang menyelesaikan lukisannya,

Lukisan ini adalah lukisan yg sangat bagus & akan diperlihatkan pada saat pernikahan Putri Diana..

Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan lukisannya & memandangi lukisannya yg berukuran 2x8 m & sambil memandanginya pelukis tersebut. tanpa disadari, telah berjalan mundur.

Dan ketika berjalan mundur,
pelukis tsb tidak melihat ke belakang.

Dia terus berjalan mundur hingga di belakangnya adalah ujung dari gedung tsb yg tinggi sekali & tinggal satu langkah lagi dia akan mengakhiri hidupnya

Salah seorang melihat pelukis tsb & hendak berteriak untuk memperingatkan pelukis tsb, tapi tidak jadi karena dia berpikir mungkin ketika mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget & malah jatuh ke belakang..

Kemudian orang tsb mengambil kuas & cat yg ada di depan lukisan, lalu mencoret-coret lukisan tersebut sampai rusak.

Pelukis tersebut sangatlah marah & maju hendak memukul orang tersebut, tapi beberapa orang yang ada di situ menghadang & memperlihatkan posisi pelukis tadi yg nyaris jatuh..

Sahabat... Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus & memimpikan suatu hari yg indah.

Tetapi lukisan itu 'kelihatannya' dirusak oleh TUHAN,
karena TUHAN melihat bahaya yg ada pada kita kalau kita melangkah..

Kadang-kadang kita marah, jengkel dan kecewa terhadap TUHAN..

Tapi perlu kita ketahui,
TUHAN selalu menyediakan yg terbaik untuk kita, anak-anakNya..

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri...!

Jumat, 19 Agustus 2011

"DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU"


Dan pada suatu hari, sang raja meminta kepada tukang emasnya yang sudah tua renta untuk menuliskan sesuatu di dalam cincinnya.

Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman & perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran untuk hidup saya".

Berbulan-bulan si tukang emas yang tua itu membuat cincinnya, lalu lebih sulitnya menuliskan apa yang penting di cincin emas yang kecil itu. Akhirnya setelah berdoa & berpuasa, si tukang emas itupun menyerahkan cincinnya pada sang raja. Dan dengan tersenyum, sang raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, "DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU".

Awalnya sang raja tidak terlalu paham dengan apa yang tertulis di sana. Tapi, suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan kerajaan yang pelik, akhirnya ia membaca tulisan di cincin itu & ia pun menjadi lebih tenang, “Dan Inipun akan berlalu!”. Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, ia pun tak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lantas ia menjadi rendah hati kembali.

Saudara... Betul! Ketika Anda lagi punya masalah besar ataupun sedang lagi kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat itu, "Dan inipun akan berlalu". (These too, will pass).

Kalimat ini, kalau direnungkan dengan bijak akan mengantarkan diri kita pada keseimbangan hidup. Tidak ada satupun yang langgeng. Jadi, ketika Anda punya masalah, tidak lah perlu terlalu bersedih. Tapi, tatkala Anda lagi senang, jangan terlalu kelewat senang.

Ingatlah....apapun yang kau hadapi saat ini, semuanya akan berlalu.

Semoga menjadi berkat untuk memberkatin yg lain

Selasa, 09 Agustus 2011

Tukang Kayu


Seorang tukang kayu tua bermaksud pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan konstruksi real estate.
Ia menyampaikan keinginannya tersebut pada pemilik perusahaan. Tentu saja, karena tak bekerja, ia akan kehilangan penghasilan bulanannya, tetapi keputusan itu sudah bulat. Ia merasa lelah. Ia ingin beristirahat dan menikmati sisa hari tuanya dengan penuh kedamaian bersama istri dan keluarganya.

Pemilik perusahaan merasa sedih kehilangan salah seorang pekerja terbaiknya. Ia lalu minta pada tukang kayu tersebut untuk membuatkan sebuah rumah untuk dirinya. Tukang kayu mengangguk menyetujui permohonan pribadi pemilik perusahaan itu.
Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Pikirannya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan.

Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia menyerahkan sebuah kunci rumah pada si tukang kayu. “Rumah ini adalah rumah kamu,” kata sang pemilik perusahaan. “Hadiah dari saya sebagai penghargaan atas pengabdian kamu selama ini.”

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Betapa malu dan menyesalnya. Seandainya saja ia mengetahui bahwa ia sesungguhnya mengerjakan rumah untuk dirinya sendiri, ia tentu akan mengerjakannya dengan cara yang lain sama sekali.

Kini ia harus tinggal di sebuah rumah yang tak terlalu bagus hasil karyanya sendiri.

Itulah yang terjadi pada kehidupan kita. Kadangkala, banyak dari kita yang membangun kehidupan dengan cara yang aneh. Lebih memilih berusaha ala kadarnya ketimbang mengupayakan yang terbaik. Bahkan, pada bagian-bagian terpenting dalam hidup, kita tidak memberikan yang terbaik. Pada akhir perjalanan kita terkejut saat melihat apa yang telah kita lakukan dan menemukan diri kita hidup di dalam sebuah rumah yang kita ciptakan sendiri.

Seandainya kita menyadarinya, sejak semula kita akan menjalani hidup ini dengan cara yang jauh berbeda.
Renungkan bahwa kita adalah si tukang kayu. Renungkan rumah yang sedang kita bangun. Setiap hari kita memukul paku, memasang papan, mendirikan dinding dan atap.

Mari kita selesaikan rumah kita dengan sebaik-baiknya seolah-olah hanya mengerjakannya sekali saja dalam seumur hidup. Hidup kita esok adalah akibat sikap dan pilihan yang kita perbuat hari ini. Hidup adalah proyek yang kita kerjakan sendiri.

TUHAN MEMBERKATI

Minggu, 07 Agustus 2011

Domba Petani & Anjing Pemburu


Alkisah pada zaman Tiongkok Kuno ada seorang petani mempunyai seorang tetangga yang berprofesi sebagai pemburu dan mempunyai anjing-anjing yang galak dan kurang terlatih.

Anjing-anjing itu sering melompati pagar dan mengejar-ngejar domba-domba petani. Petani itu meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tetapi ia tidak mau peduli.

Suatu hari anjing-anjing itu melompati pagar dan menyerang beberapa domba sehingga terluka parah. Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan untuk pergi ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim.

Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dengan hati-hati dan berkata, “Saya bisa saja menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia untuk merantai dan mengurung anjing-anjingnya. Tapi anda akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?

Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.

“Baik, saya akan menawari anda sebuah solusi pak, petani itu setuju. Ketika sampai dirumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim. Dia mengambil tiga domba terbaiknya dan menghadiahkannya kepada tiga anak tetangganya itu, yang mana ia menerima dangan sukacita dan mulai bermain dengan domba-domba tersebut.

Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu itu mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing-anjing itu tidak pernah menggangu domba-domba pak Tani.

Disamping rasa terima kasihnya kepada kedermawanan petani kepada anak-anaknya, pemburu itu sering membagi hasil buruan kepada petani. Dalam waktu singkat tetangga itu menjadi teman yang baik.

Saudaraku....
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman (Galatia 6:9-10).

Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 03 Agustus 2011

JANGAN MUDAH MENGHAKIMI KEADAAN ORANG LAIN


Ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik & gagah !!

Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu & menawarkan harga yang sangat tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.
Teman-2 nya menyayangkan & mengejek dia krn tdk menjual kudanya itu.

Keesokan hari nya, kuda itu hilang dari kandangnya, maka teman-temannya berkata : "Sungguh jelek nasibmu, padahal klo kemarin dijual kamu kaya, sekarang kudamu sudah hilang".
Si petani miskin hanya diam saja ....

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata : "Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan".
Si petani hanya diam saja ....

Beberapa hari kemudian, anak si petani yang sedang melatih kuda-kuda baru mereka, terjatuh & kakinya patah !!
Teman2 nya berkata : "Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah".
Si petani tetap diam tanpa komentar ....

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu.
Semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan. Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis : "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami !!"

Si petani kemudian berkomentar : "Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri & terimalah keadaan yang terjadi saat ini !!

Apa yg kelihatan baik hari ini belum tentu baik utk hari esok.
Apa yg buruk hari ini belum tentu buruk utk hari esok.
Yang PASTI .... Tuhan paling tau yg terbaik buat kita.

Lakukan apa yang menjadi tugas kita (Mengucap Syukur) selanjutnya biarkan Allah melakukan juga apa yang menjadi bagiannya dalam hidup kita... Semangat Saudaraku Tuhan Yesus Mengasihimu

Senin, 01 Agustus 2011

"BEBAS DARI DENDAM & BENCI"


"Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya." (1 Yohanes 3:15).

Suatu hari, seorang dosen Teologia memasuki kelas, & meletakkan sebuah papan Target besar berbentuk lingkaran & tak jauh dari sana diletakkan sebuah meja dengan banyak anak panah diatasnya, serta ada kertas & perlengkapan untuk menggambar.

Saat itu, ia berkata kepada mahasiswanya, “masing2, ambillah selembar kertas & alat gambar, lalu gambarlah wajah seseorang yang Anda tidαk suka, orang yg selalu membuatmu marah.”

Ada yang menggambar wajah temannya,
Ada juga seorang mahasiswa menggambar wajah ayahnya, Ada pula wajah rektor & dosen2 yang tidak mereka sukai.
Masing2 mahasiswa sudsh menyelesaikan gambarnya.

Beberapa mahasiswa menunjukkan kebencian sekaligus rasa puas ketika melemparkan anak panah pada orang yang dibencinya.

Tak berapa lama, sang dosen menyuruh mereka untuk kembali duduk karena waktunya sudah hαbis!!!

Sang dosen menurunkan gambar & juga papan Target dari tembok.
Kini yang tampak adalah gambar YESUS yang ternyata berada dibalik papan Target.

Keheningan memenuhi kelas ketika setiap mahasiswa memandang gambar Yesus tsb. Gambar wajah & mataNYA penuh lubang, bahkan ada yg robek karena hujaman anak2 panah tadi.

Sang dosen hanya berkata singkat,
“Apa yang kamu lakukan terhadap sesamamu, kamu telah melakukannya terhadap Yesus.”

Mereka terpaku, bisu,,,
Mereka kini menyadari bahwa dengan membenci sesamanya, mereka telah melukai hati Yesus.

Dalam Yohanes 14:15, "Jikalau kamu mengasihi AKU, kamu akan menuruti segala perintah-KU."

Kasih kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kasih kepada sesama, karena mengasihi sesama merupakan perintah Tuhan.

Kita tidak dapat mengatakan bahwa kita mengasihi Yesus, tapi kita masih membenci sesama kita.

Jika saat ini kita menyimpan kebencian kepada seseorang, ingatlah bahwa target kebencian kita adalah Yesus!! karena apa yang kita lakukan terhadap sesama, kita telah melakukannya terhadap Yesus !!!

Tuhan Yesus Memberkati
Ps David O.S Hardjawinata --- GEMBALA JEMAAT GPPS ABANA TENGGARONG - Kalimantan Timur - Twitter @DavidOktavianuz