Alkitab Hari Ini

Rabu, 28 September 2011

HATI-HATI DENGAN UCAPAN KITA


Yakobus 3:9 Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,

Dua ekor katak jatuh ke lubang yg dalam.

Keduanya berusaha melompat keluar, tapi tidak berhasil.
Menyadari lubang itu terlalu dalam bagi seekor katak, maka katak-katak yang lain yang tidak terperosok di lubang meneriaki mereka agar menyerah saja.
Menyuruh mrk mengikhlaskan diri utk mati saja disitu, sebab upaya mereka sia-sia.....

Salah satu katak percaya akan teriakan teman-temannya.
Ia putus asa dan menyerah, hingga akhirnya ia mati....

Tapi katak satunya tidak.... Ketika teriakan katak-katak diluar lubang semakin keras, ia justru semakin giat melompat.
Dan akhirnya ia berhasil keluar...!

Teman-temannya heran dan baru tahu kemudian, ternyata katak beruntung ini sebenarnya Tuli.....

Ternyata selama ini ia mengira bahwa suara teman-temannya yang terdengar samar-samar baginya adalah sorakan untuk menyemangatinya agar terus Berjuang.....

Saudara... Dengan kata-kata, kita dapat menyembuhkan seseorang, dapat juga membunuhnya.

Perkataan yang negatif menjatuhkan semangat, meruntuhkan harga diri, mengacaukan pikiran dan suasana hati.

Sebaliknya perkataan yang positif memberi pengharapan, memberi kekuatan....
Bagai obat yang menyembuhkan

1 Petrus 3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

Tuhan Yesus Memberkati

Selasa, 27 September 2011

"MEMBURU SESUATU YG FANA"


" Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkhotbah 5:9).

Seorang pemburu telah berjasa menyelamatkan kuda kesayangan Raja dari terkaman harimau.
Sebagai hadiah, raja memberikan kepadanya hadiah berupa tanah, seluas yang bisa ia kelilingi dengan berlari dalam tiga hari. Maka,bergegaslah sang pemburu berlari.

Siang malam ia berlari tiada henti, demi mendapat tanah seluas-luasnya. Tidak peduli lapar dan haus, hujan dan terik matahari.
Rasanya masih kurang luas, masih kurang luas.
Sampai akhirnya tibalah hari ketiga, sang pemburu jatuh tersungkur lalu mati karena kelelahan.

Saudaraku... Begitulah kita kalau terjebak dalam ambisi yang tanpa batas. Kita dipacu untuk terus bekerja dengan teramat keras. Kita didorong untuk menumpuk harta benda dengan tidak kenal lelah, tidak kenal henti. Sampai-sampai bisa lupa keluarga, lupa kesehatan, bahkan juga lupa Tuhan. Seperti si pemburu yang terus berlari dan berlari demi memenuhi ambisi mendapatkan tanah seluas-luasnya. Sudah mendapat banyak, tetapi masih ingin lebih banyak lagi.

Ketika tiba di penghujung jalan, kita baru tersadar betapa sia-sianya semua itu.

Namun, sudah terlambat. Itu pula pesan yang disampaikan Tuhan Yesus dalam perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh. Bahwa harta kekayaan sebesar apapun tidaklah bisa kita jadikan sebagai sandaran hidup sepenuhnya dan seutuhnya.

Tuhan Memberkati

Selasa, 20 September 2011

Penuhilah hidupmu dengan rasa syukur


Seekor burung kecil merenung sendiri.. Ia meratapi betapa sedih nasibnya yang hanya menjadi seekor burung kecil yang tidak punya gigi yang tajam, kuku2 yang menakutkan, tanduk yang gagah, & juga tidak bisa berenang.. Ia merasa tidak ada yang istimewa dalam hidupnya..

Suatu hari diadakan perkumpulan buat para hewan...

Burung Kecil : Teman2, kalian seharusnya bersyukur karena keistimewaan yang kalian miliki.. Tidak menyedihkan seperti nasibku ini..

Singa : Aku punya gigi yang tajam, kuku yang bisa merobek.. Setiap hewan & manusia takut melihatku.. Tapi aku tidak bisa "terbang" sepertimu temanku..

Badak : Aku punya tanduk & tubuh yang gagah.. Tapi lihatlah betapa imut tubuhmu itu, semua menyukaimu..

Ikan : Aku bisa berenang dengan cepat.. Manusia juga menyukaiku.. Akan tetapi aku tidak bisa hidup di darat & udara sepertimu..

Elang : Aku punya semua yang kamu inginkan, gigi & kuku yang tajam, tubuh yang gagah, mata yang jeli, aku bisa terbang jauh lebih cepat darimu.. Tapi sayang aku tidak bisa menyanyi..

Tuhan berkata Kalian diberikan keistimewaan sendiri2, kalian memiliki kekurangan yang juga dimiliki oleh yg lainnya.. Akan tetapi kalian juga memiliki sebuah "keistimewaan" yang tidak dimiliki oleh yang lainnya..karena itulah mari kita sama-sama saling melengkapi setiap kekurang orang lain

Sahabat... Penuhilah hidupmu dengan rasa syukur, maka dengan itu hidupmu akan lebih terasa "istimewa"..

Tuhan Yesus Memberkati

Senin, 19 September 2011

CUKUP itu Berapa?


Alkisah, seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib.
Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya.
Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya, seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti, bila si petani mengucapkan kata "cukup".

Seketika si petani terperangah melihat kepingan uang emas berjatuhan di depan matanya.

Diambilnya beberapa ember untuk menampungnya.
Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubuk mungilnya untuk disimpan di sana.
Kucuran uang terus mengalir, sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya.

Masih kurang ......,
Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya.

Belum cukup ......,
Dia membiarkan mata air itu terus mengalir,
hingga akhirnya ......,
Petani itu mati tertimbun.

Ya, dia mati tertimbun bersama ketamakannya,
karena ..... dia tak pernah bisa berkata "CUKUP".

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia, adalah "cukup".
Kapankah kita bisa berkata cukup ?
Hampir semua pegawai, merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.

Pengusaha, selalu merasa pendapatan perusahaannya masih di bawah target.
Istri mengeluh suaminya kurang perhatian.
Suami berpendapat istrinya kurang pengertian.
Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati.
Semua merasa kurang ......, kurang ......, dan kurang .......

Kapankah kita bisa berkata "cukup" ?
Cukup, bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup, adalah persoalan kepuasan hati.
Cukup, hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa bersyukur.

Tak perlu takut berkata cukup !

Mengucapkan kata cukup, "bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya."
Belajarlah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yg berbahagia..
Berkat Tuhan yang Tuhan sediakan bagi kita, adalah FASILITAS untuk kita di dunia ini & Bukan Tujuan atas Hidup kita !!!

Tuhan Yesus Memberkati

"Mematikan aku"


Ketika kamu dilupakan, ditelantarkan atau sengaja tidak di perhatikan dan kamu tidak merasa terluka atas perlakuan itu....itulah "aku" yang mati.

Ketika kebaikanmu diceritakan sebagai kejelekan...dan kamu tidak mengizinkan amarah timbul dalam hatimu dan menerimanya dgn sabar dan tenang...
Maka itulah "aku" yang mati.

Ketika kamu puas dgn makanan yang ada, tempat tinggal dan keluarga yang ada dan mensyukuri itu sebagai anugerah TUHAN...
Maka itulah "aku" yang mati.

Ketika kamu bersabar dalam ketidakpastian, tidak mengerti akan jalan Tuhan, namun tetap bertahan dan setia mengikut Tuhan...
Maka itulah "aku" yang mati.

Ketika kamu melihat kebahagiaan dan keberhasilan orang lain tanpa rasa iri sedikitpun...
Maka itulah "aku" yang mati.

Ketika kamu tidak mendengar namamu disebut org yang berjasa, dan km menghadapinya dgn senyuman...
Maka itulah "aku" yang mati.

Ketika kamu mendapat kritik, atau bahkan kamu di cela/digosipkan sehingga namamu menjadi rusak dalam pertemanan mu oleh karena nγα...
Maka itulah "aku" yg mati.

Marilah kita sama2 koreksi diri.
Lihat sebuah biji tidak bisa menjadi sebuah pohon yang baru bila ia tidak mati dan tertanam di tanah.

Setelah ia mati dan membusuk di tanah, maka barulah sebuah tunas baru bisa muncul.
Memang bukan hal mudah utk mematikan hak, keinginan, kesombongan, dan ego kita.
Namun hanya dgn cara itulah...Tuhan baru dapat memunculkan "harta" di dalam diri kita utk membuat kita makin dewasa, sempurna 'ท menjadi berkat bagi org lain.

Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 07 September 2011

TAHUKAH ANDA...!!!

Tahukah Anda : Elang merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia, dapat mencapai 70 thn. Tapi untuk mencapai umur itu seekor elang harus membuat keputusan besar pada umurnya yang ke 40.

Saat umur 40 thn, cakarnya mulai menua, paruh menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dada. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga menyulitkan saat terbang. Saat itu, ia hanya mempunyai 2 pilihan: Menunggu kematian atau menjalani proses transformasi yang menyakitkan selama 150 hari.

Saat melakukan transformasi itu, ia harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses berlangsung.

Pertama, ia harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, dan kemudian menunggu tumbuhnya paruh baru. Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu. Suatu proses yang panjang dan menyakitkan.

5 bulan kemudian, bulu2 yang baru sudah tumbuh. Ia mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, ia mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Saudara... Dalam kehidupan, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang BESAR untuk memulai sesuatu proses PEMBARUAN. Berani membuang kebiasaan-kebiasaan lama yang mengikat, meskipun itu adalah sesuatu yg menyenangkan dan mengenakkan.

Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal baru, kita mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian kita sepenuhnya dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan!

Tantangan terbesar untuk berubah ada di dalam diri sendiri dan kitalah sang penguasa atas diri kita sendiri!!

Tuhan Yesus Memberkati

Hidup Yang Berkenan di Hadapan TUHAN


Amsal 6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan.

Suatu hari seorang anak kecil datang kepada ayahnya & bertanya,
"Apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita?!"

Ayahnya memandang kepada anak kecil itu & berkata,
"Tidak nak.."

Putri kecil ini kemudian memandang ayahnya & bertanya lagi,
"Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun?!"

Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya,
sambil tersenyum kepada putrinya

"Oh ayah... Bagaimana kalo 1 bulan,
apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan?"

Ayahnya tertawa,
"Mungkin tak bisa juga nak..."

"OK ayah, ini pertanyaan terakhir, apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam 1 jam saja?"

Akhirnya ayahnya mengangguk,
"Kemungkinan besar, bisa nak.. Karena kasih TUHAN & Kemauan kita lah yang akan memampukan kita untuk hidup benar..!!"

Anak ini tersenyum lega..

"Jika demikian, aku akan menjaga perasaanku & hidup benar dari jam ke jam ayah..
Lebih Mudah MenJalaninya..." sahut anak dengan gembira

Sahabat...
Marilah kita hidup dari waktu ke waktu dengan memperhatikan cara kita menjalani hidup ini...

Dari latihan yang paling kecil & sederhana sekalipun, akan menjadikan kita terbiasa,

Apa yang sudah biasa kita lakukan akan menjadi Sifat,
Sifat akan berubah jadi KarakTer,

Maka Hiduplah 1 jam:

Tanpa KeMarahan,
Tanpa Hati yg Dengki,
Tanpa Pikiran Negatif,
Tanpa Menjelekkan orang,
Tanpa Keserakahan,
Tanpa Pemborosan,
Tanpa Kesombongan,
Tanpa Kebohongan,
Tanpa KePalsuan...

Tapi Hiduplah 1 jam itu diisi:

Dengan Kasih,
Dengan Sukacita,
Dengan Damai Sejahtera,
Dengan KeSabaran,
Dengan KeLemah Lembutan,
Dengan kemurahan hati,
Dengan kerendahan hati,
Dengan penguasaan diri...

Jalanilah kehidupan yang berkenan kepada TUHAN, dengan menjalaninya dari waktu ke waktu, dari 1 jam ke jam berikutnya...

Tuhan Yesus Memberkati
Ps David O.S Hardjawinata --- GEMBALA JEMAAT GPPS ABANA TENGGARONG - Kalimantan Timur - Twitter @DavidOktavianuz