David Oktavianus 27 September jam 21:14
Yohanes 3 : 16 "Barang siapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yg kekal, tetapi barang siapa tdk taat kepada Anak, ia tdk akan melihat hidup, melainkan murka Allah ttp ada di atasnya".
Barbicara TAAT tdk semudah melakukannya. Suatu pristiwa yg terjadi dalam Alkitab menunjukkan akibat yg fatal dari ketidaktaatan. Yudas, salah seorang dari kedua belas murid Yesus yg berkhianat adalah salah satu contohnya.
Tuhan Yesus tahu bahwa Yudaslah yg akan menkhianat Dia, Yesus juga telah menegurnya (Yohanes 13:26-27). Namun Yudas tdk menanggapi teguran itu dengan sikap yg positif, malah sebaliknya, dia mencari kesempatan yg baik utk menyerahkan Yesus kepada org farisi/imam-imam Yahudi. Setelah menyerahkan Yesus, Yudas menyesal, namun dia tdk bertobat. Rasa bersalah menghantui dia membuatnya mengambil jalan pintas, bunuh diri.
Kita tentu tau dengan pasti bahwa Yesus sangat mengasihi kita, mungkin kita juga berkata bahwa kita mengasihi Dia. Namun ketika Tuhan menegur kita krn perbuatan / sikap hidup kita yg salah, sering kali kita lebih menuruti suara hati / pikiran duniawi kita. Setelah kemudian kita mendapati bahwa keputusan yg kita ambil keliru, maka yg timbul hanyalah penyesalan.
Utk menjadi taat dan peka akan suara Tuhan, kita harus terus menerus belajar menaati Dia dalam hal-hal yg kecil sekali pun, dengan memegang janji-Nya bahwa rencana-Nya atas kita adalah rancangan yg indah dan penuh damai sejatera. (Yeremia 29:1). Dan bila kita mengetahui hal ini, maka tidak ada alasan utk tdk taat akan suara-Nya. kita perlu merendahkan diri dan menyadari akan segala keterbatasan kita sebagai manusia.
GBU
Barbicara TAAT tdk semudah melakukannya. Suatu pristiwa yg terjadi dalam Alkitab menunjukkan akibat yg fatal dari ketidaktaatan. Yudas, salah seorang dari kedua belas murid Yesus yg berkhianat adalah salah satu contohnya.
Tuhan Yesus tahu bahwa Yudaslah yg akan menkhianat Dia, Yesus juga telah menegurnya (Yohanes 13:26-27). Namun Yudas tdk menanggapi teguran itu dengan sikap yg positif, malah sebaliknya, dia mencari kesempatan yg baik utk menyerahkan Yesus kepada org farisi/imam-imam Yahudi. Setelah menyerahkan Yesus, Yudas menyesal, namun dia tdk bertobat. Rasa bersalah menghantui dia membuatnya mengambil jalan pintas, bunuh diri.
Kita tentu tau dengan pasti bahwa Yesus sangat mengasihi kita, mungkin kita juga berkata bahwa kita mengasihi Dia. Namun ketika Tuhan menegur kita krn perbuatan / sikap hidup kita yg salah, sering kali kita lebih menuruti suara hati / pikiran duniawi kita. Setelah kemudian kita mendapati bahwa keputusan yg kita ambil keliru, maka yg timbul hanyalah penyesalan.
Utk menjadi taat dan peka akan suara Tuhan, kita harus terus menerus belajar menaati Dia dalam hal-hal yg kecil sekali pun, dengan memegang janji-Nya bahwa rencana-Nya atas kita adalah rancangan yg indah dan penuh damai sejatera. (Yeremia 29:1). Dan bila kita mengetahui hal ini, maka tidak ada alasan utk tdk taat akan suara-Nya. kita perlu merendahkan diri dan menyadari akan segala keterbatasan kita sebagai manusia.
GBU
