Dalam sebuah seminar, Para peserta di beri lembaran "Evaluasi narasumber". dengan antusias, peserta mengungkap hal2 positif maupun negatif yg perlu di tingkatkan narasumber. Evaluasi memenag sangat bermanfaat jika di pandang sebagai "Cermin" utk meningkatkan kualitas kinerja seseorang.Namun, pernahkah kita mengevaluasi diri kita sendiri, utk melihat berapa banyak kebenaran yg sdh atau belum kita lakukan? Atau kita lebih suka mengevaluasi orang lain?
Yohanes pembaptis di pakai Tuhan utk menyerukan "...hasilkanlah buah yg sesuai dgn pertobatan" (Mat 3:8) sangat menarik bahwa kalimat ini ia katakan di depan orang2 Farisi dan Saduki yg sdh mengenal hukum Taurat. Mereka datang kepada Yohanes Pembapti utk dibaptis (Matius 3:7). Di situlah Yohanes mengingatkan mereka agar berbuah, sesuai pertobatan mereka.
Seorang yg mengaku telah bertobat, tdk boleh pasif atau tdk berbuah. Justru pertobatan itu harus mendorongnya utk senantiasa menghasilkan buah pertobatan, yaitu perkataan dan perbuatan yg mewartakan kasih Kristus. Kita senantiasa di minta berbuah, apa pun keadaan kita. Respons yg benar bukanlah menawar atau mengajukan ribuan alasan utk tdk berbuah, melainkan taat utk berbuah. Dan di tangan Tuhan, sesuatu yg sederhana dapat Dia jadikan berkat bagi orang lain.
Maka, satu hal yg perlu kita lakukan: belajar berani mengevaluasi diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri: SUDAHKAH SAYA BERBUAH...??? Apakah yg saya berikan hari ini adalah perkataan dan perbuatan yg meninggikan nama Tuhan, atau diri sendiri...??? Kiranya kita di dorong utk melakukan yg lebiah baik bagi Tuhan dan sesama.
Sejak kita bertobat, sebuah tugas melekat yakni utk terus berbuah, hingga hanya kristus yg di sembah
GBU
Yohanes pembaptis di pakai Tuhan utk menyerukan "...hasilkanlah buah yg sesuai dgn pertobatan" (Mat 3:8) sangat menarik bahwa kalimat ini ia katakan di depan orang2 Farisi dan Saduki yg sdh mengenal hukum Taurat. Mereka datang kepada Yohanes Pembapti utk dibaptis (Matius 3:7). Di situlah Yohanes mengingatkan mereka agar berbuah, sesuai pertobatan mereka.
Seorang yg mengaku telah bertobat, tdk boleh pasif atau tdk berbuah. Justru pertobatan itu harus mendorongnya utk senantiasa menghasilkan buah pertobatan, yaitu perkataan dan perbuatan yg mewartakan kasih Kristus. Kita senantiasa di minta berbuah, apa pun keadaan kita. Respons yg benar bukanlah menawar atau mengajukan ribuan alasan utk tdk berbuah, melainkan taat utk berbuah. Dan di tangan Tuhan, sesuatu yg sederhana dapat Dia jadikan berkat bagi orang lain.
Maka, satu hal yg perlu kita lakukan: belajar berani mengevaluasi diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri: SUDAHKAH SAYA BERBUAH...??? Apakah yg saya berikan hari ini adalah perkataan dan perbuatan yg meninggikan nama Tuhan, atau diri sendiri...??? Kiranya kita di dorong utk melakukan yg lebiah baik bagi Tuhan dan sesama.
Sejak kita bertobat, sebuah tugas melekat yakni utk terus berbuah, hingga hanya kristus yg di sembah
GBU