Alkitab Hari Ini

Sabtu, 04 Desember 2010

MUJIZAT PERNIKAHAN HARMONIS


Nats: Efesus 5:22-25
(Pdt. Dr. Sewie Elia Huang)

Alkitab dimulai dengan hidup nikah anak manusia dan diakhiri juga dengan pernikahan gereja Tuhan dengan Kristus merupakan suatu kiasan pernikahan kudus.
Tetapi karena Adam dan Hawa berbuat dosa karena tidak taat kepada perintah Tuhan, maka membawa akibat kepada keluarga dan keturunannya. Di dalam keluarganya terjadi ketidak harmonisan, antara Kain dan Habil. Kain membunuh Habil, dan seterusnya keluarga mereka tidak harmonis (Kejadian 1-3).
Kalau kita melihat seperti Amsal 3:16-18; Mazmur 133; Yesaya 29:11, maka jelas adalah kehendak Tuhan supaya hidup kita sekeluarga berbahagia, bahkan penuh segala kebahagiaan.
Tetapi Allah penuh kasih memberikan jalan keluar kepada umat manusia ciptaannya hendak memberikan pemulihan kepada setiap keluarga yaitu melalui YESUS KRISTUS.

A. Undang Yesus Kristus dalam Pernikahan Air Anggur Yang Tetap Manis (Yohanes 2:1-11)
Satu keluarga di kota Kana mengundang Yesus dalam pesta pernikahan (Yoh 2:1-11).
Umumnya pesta pernikahan dipersiapkan dengan matang, tetapi namanya manusia terbatas, saat pesta berlangsung kehabisan air anggur, seharusnya keluarga menjadi malu kepada tamu-tamu. Tetapi itu tidak terjadi, karena mengundang Tuhan Yesus Kristus dalam pesta pernikahan mereka. Ada Yesus ada mujizat dan ada kemanisan. Jadi air anggur tetap manis, bahkan tetap enak. Mewujudkan mengundang Tuhan Yesus adalah dengan mengadakan medsbah keluarga dimulai sejak awal pernikahan. Dan jadikan ini kebiasaan yang baik dan gaya hidup keluarga. Keluarga baru yang memulai dengan mengundang Tuhan Yesus, selalu ada kemanisan anggur yang baru. Tidak ada kebosanan dan selalu ada kebersamaan dan kerukunan sampai kakek nenek. Kehidupan medsbah keluarga di sini adalah persekutuan suami istri dari sejak menerima pemberkatan nikah dan dilakukan senantiasa tanpa putus-putusnya, sampai anak cucu. Medsbah keluarga terdiri dari kehidupan doa penyembahan, pujian syukur, doa syafaat dan perenungan serta memperkatakan Firman Tuhan. Idealnya memulai medsbah kelurga sebelum menjalani hari-hari kehidupan, memberikan yang sulung setiap hari kepada Tuhan.

B. Kodrat Kebutuhan Psychologis Laki-laki dan Perempuan (Efesus 5:22-25; Kolose 3:18-19)
Rasul Paulus menjelaskan mengenai keluarga yang harmonis, dengan memperhatikan kodrat kebutuhan laki-laki dan perempuan berbeda.
Rasul Paulus berkata tentang Suami adalah kepala keluarga dimana istri harus tunduk yang berarti menghormati dan menghargai suami, menunjukkan kebutuhan dasar dan kodrat kebutuhan suami adalah untuk dihormati dan dihargai.
Rasul Paulus berkata tentang Istri adalah tubuh dari suami di mana istri harus dikasihi, ini menunjukkan kebutuhan dasar dan kodrat kebutuhan istri adalah untuk dikasihi, diperhatikan dan disayangi.

Kalau kodrat kebutuhan dasariah suami istri ini diperhatikan, maka akan terwujud keluarga yang harmonis. Dengan terwujudnya keluarga yang harmonis, maka ada kerukunan, di sanalah Tuhan memerintahkan berkat kehidupan selanma-lamanya (Mazmur 133). Kalau Tuhan sudah memerintahkan berkat, maka ini adalah otoritas Tuhan. Tuhan tetap memberkati dan mengangkat tinggi. Sekalipun ada yang iri dengki berusaha hendak menggangu, merusak, menghancurkan dan menggeser keluarga ini, baik pribadi, keluarga, usaha dan pekerjaannya, Tuhan jadi Pembela dan tetap akan mencurahkan berkat berlimpah, tidak ada seorangpun mampu untuk menghambat berkat Tuhan ini.

Suami sebagai kepala, berarti pemberi keputusan dalam keluarga, kesetiaan, mengayomi dan memperhatikan dengan penuh tanggung jawab. Tetapi suami perlu memperhatikan dengan menjadi kepala bukan berarti boleh bertindak sewenang-wenang memberi keputusan tanpa melibatkan istri, demikian juga sebaliknya, karena ia mempunyai kepala di atas yaitu Tuhan Yesus Kristus kepala jemaat. Istri diciptakan sebagai pendamping (kata yang tepat sesuai bahasa asli adalah pendamping bukan penolong, Kejadian 2:18), sebagai pendamping menunjukkan selalu bersama-sama di dalam menjalani hidup baik susah maupun senang, pendapat istri selalu harus mau di dengar dan dipertimbangkan. Keputusan suami harus selalu Firman Tuhan dengan demikian telah mewujudkan Tuhan Yesus Kristus adalah Kepala dalam keluarga seutuhnya yang merupakan kelompok kecil dalam jemaat. Istri tidak diijinkan mengambil keputusan dan melakukan sesuatu tanpa sepengetahuan suami. Firman Tuhan berkata suami istri menjadi satu dan keduanya telanjang (Kejadian 2:24-25), menunjukkan adanya keterbukaan antara suami dan istri, tidak ada yang disembunyikan, suami atau istri tidak mengetahui, tidak ada sakit hati, kepahitan, kebencian, sehingga menimbulkan kecurigaan, saling mendiamkan. Ini menghalangi Tuhan menjawab doa dan memberkati (1 Petrus 3:1-7). Selalu ada saling pengertian, mengalah, kesabaran dan saling mengampuni, maka akan terwujud kebersamaan.

Kesimpulan
Kalau mau keluarga kita ada kehidupan Tuhan, maka undang Yesus senantiasa, dan bangun medsbah doa sejak awal pernikahan, jangan kalau sudah punya anak, nanti sudah sibuk dan untuk membangun kebiasaan doa bersama menjadi sulit. Mengambil keputusan sesuai dengan Firman Tuhan (Mazmur 119:105). Ada Yesus ada mujizat. Ada Yesus ada kasih mesra, ada Yesus ada anggur yang selalu baru. PUJI TUHAN.

Sumber - http://www.gpps.or.id/artikel-35-mujizat-pernikahan-harmonis.html
Ps David O.S Hardjawinata --- GEMBALA JEMAAT GPPS ABANA TENGGARONG - Kalimantan Timur - Twitter @DavidOktavianuz