Alkitab Hari Ini

Sabtu, 04 Desember 2010

SEPASANG SEPADAN


SEPASANG SEPADAN
(Dari Tidak Baik Menjadi Baik)
(Bukan dari Tidak Baik Menjadi Semakin Buruk)
Nats: Kejadian 2:9
(Pdt. Dr. Sewie Elia Huang)

Kejadian 2:9 = Tidak baik kalau manusia itu seorang diri, maka aku menjadikan penolong baginya.
- Kata "penolong", sebenarnya lebih tepat adalah "pendamping"
- Tuhan sendiri berkata: "Tidak baik kalau manusia seorang diri�". Memang manusia itu mahluk social yang tidak bias hidup sendiri. Ia membutuhkan teman untuk berkomunikasi. Jadi umumnya mereka yang hidup sendirian dan mengasingkan diri, pasti akan membawa pengaruh bagi kejiwaannya. Umumnya akan mengalami masalah kejiwaan.
- Jadi adalah sangat ironis sekali kalau seseorang mendapat pasangan, tetapi semakin terpuruk dan ribut melulu.
- Tentunya Tuhan menghendaki pendamping di sini, menjadi pandamping yang saling melengkapi dan hidup di dalam kebersamaan.
- Sepadan berarti duduk samap rendah berdiri sama tinggi, tidak ada perbedaan.
- Kehendak Tuhan mendapat pasangan yang sepadan, sehingga dari tidak baik menjadi baik.

SEPASANG YANG BERBEDA
Sepasang sejoli untuk hidup bersama adalah sesuatu yang perlu digumulkan. Coba lihat sepasang anak manusia yang dibentuk dalam proses banyak tahun yang berbeda, akan membawa pribadi yang kental dengan karakter dan budaya masing-masing. Dan dalam pertemuan beberapa tahun pacaran, dan akan memasukki pernikahan tentunya harus bias menyatukan dua pribadi yang berbeda. SEbab itu ada pameo yang berkata untuk orang yang berpacaran: "Waktu pacaran buka mata lebar-lebar dan masuk pernikahan tutup mata alias merem"
Jadi setelah menikah harus menerima pasangannya apa adanya, jangan mengeluarkan kata-kata penyesalan.
Karena pernikahan Kristen menyatukan kedua pribadi yang berbeda. Dan apa yang telah dipersatukan, tidak dapat diceraikan. Allah membenci perceraian, kata membenci di sini bukan menunjukkan karakter yang buruk dari Allah, melainkan menunjukkan yang sangat tidak disukai oleh Allah.

DASAR PENYATUAN PERBEDAAN
- Kristus telah menyerahkan diri-Nya (efesus 5:26), menunjukkan pengorbanan diri-Nya yang di dasarkan KASIH.
- Perwujudan Kasih diajarkan dengan gamblang oleh Rasul Paulus di dalam 1 Korintus untuk hidup pasangan sejoli:
1 Korintus 13:4-8= 13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Kasih itu sabar; sabar mau mengalah, kalau satu marah yang lainnya bisa mengalah, jangan tambah diukasih bensin tambah 'murup' � menyala.
2. kasih itu murah hati; menunjukkan sikap yang penuh pengampunan, suka memberi dan hati yang tepo seliro.
3. ia tidak cemburu: bukan pencemburu, suka curiga.
4. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong: menyombongkan statusnya, latar belakangnya; kekayaannya.
5. Ia tidak melakukan yang tidak sopan: tidak menempeleng, meludah, menghina, melecehkan.
6. dan tidak mencari keuntungan diri sendiri: egois.
7. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain: pendendam.
8. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
9. Ia menutupi segala sesuatu: tidak menjelekkan pasangannya di luar.
10. percaya segala sesuatu: tidak saling curiga.
11. mengharapkan segala sesuatu: tidak mudah putus asa, berharap masa depan yang baik, berharap kepada Tuhan.
12. sabar menanggung segala sesuatu: tahan banting, tidak mudah kecewa. Putus asa.
13. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap: Kasih itu kekal tidak akan habis, tidak akan dapat dikalahkan. Tidak akan bisa dihancurkan.

KOMITMEN KESEPAKATAN (Matius 18:18-22)
18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
- Di sini menunjukkan betapa besar pengaruh kesepakatan
- Kesepakatan doa kemungkinan besar akan dikabulkan
- Ikatan di dunia akan membawa pengaruh ke alam roh
- Kelepasan di dunia akan membawa pengaruh ke alam roh.
- Kesepakatan ini akan membawa dampak kalau memiliki hati bersih, tidak menyimpan dendam sakit hati, melainkan ada hati yang mengampuni.

PERAN SUAMI ISTRI
- Tuhan sudah tetapkan Suami sebagai kepala. Apa jadinya kalau istri jadi kepala juga.
- Suami sebagai kepala bukan kemudian bol;eh sewenang-wenang, ia harus menyadari bahwa istrinya adalah pendamping yang harus juga didengar pendapat dan pandangannya.
- Istri diciptakan untuk mendampingi

PERHATIAN TERHADAP KEBUTUHAN DASAR PSYOCHOLOGIS
- Dari sononya secara kodrat kebutuhan dasar suami istri berbeda
- Suami sebagai kepala, maka kebutuhan dasarnya adalah dihormati dan dihargai dalam situasi apapun. Sebagai Kepala Keluarga yang mengambil keputusan di dalam Rum,ah Tangga. Tetapi harus sadar bahwa ada Kepala di atasnya lagi yaitu Kristus, jadi tidak boleh mengambil keputusan sewenang-wenang. Harus sesuai dengan rambu-rambu yang ditetapkan Tuhan yaitu Firman Tuhan. Demikian juga sebelum mengambil keputusan harus dibicarakan juga dengan istri sebagai pendamping. Pendapat istri harus tetap bersumber dari Firman Tuhan.
- Istri sebagai tubuh dari Suami, maka kebutuhan dasarnya adalah untuk dikasihi, diperhatikan dan disayangi. Sebagai istri yang perlu diperhatikan dan dikasihi, maka juga tidak boleh sewenang-wenang dengan tuntutan yang tinggi di dalam kehidupan Rumah Tangga. 1 Petrus 3, menunjukkan agar istri jangan berhias dengan perhiasan yang indah2, melainkan mengenakan perhiasan manusia batiniah, yaitu kelakuan yang baik terhadap suaminya; supaya suami yang belum bertobat bisa melihat kelakuan istrinya yang baik, menjadi tersentuh dan bertobat.

KESIMPULAN
Dengan adanya sepasang yang sepadan, maka mewujudkan keluarga yang bahagia dan harmonis.

Sumber - http://www.gpps.or.id/artikel-34-sepasang-sepadan.html
Ps David O.S Hardjawinata --- GEMBALA JEMAAT GPPS ABANA TENGGARONG - Kalimantan Timur - Twitter @DavidOktavianuz