Dalam sebuah khotbahnya pada bulan juli 2006, Pdt. Will Bowen dari gereja One community Spiritual Center, Kansas City, Amerika, menyerukan gerakan berhenti mengeluh. Ia lantas membagikan gelang karet berwarna ungu kepada setiap anggota jemaat. Aturan mainnya sederhana, gelang gelang itu harus di pakai terus menerus selama 21 hari di salah satu pergelangan tangan, bisa kanan atau kiri. Dan selama itu tdk boleh mengeluh. Jika hal tersebut di langgar, maka gelang itu harus di pindahkan kepergelangan tangan yg lain dan jumblah hari di hitung kembali lagi dari awal. Saat ini, gelang karet telah tersebar sebanyak enam juta buah di seluruh dunia. Banyak org yg merasakan perubahan positif krn menjalankan program berhenti mengelruh ini, khususnya dalam berelasi dan bekerja sama dengan org lain.
Rupanya manusia cenderung lebih midah mengeluh atau bersunggut2 dari pada mengucap syukur; lebih mudah melihat hal2 yg kurang dari pada hal2 yg baik dalam hudupnya. Seperti sikap umat israel. Kasih dan pemeliharaan Allah kepada mereka selama berada di padang gurun begitu jelas - mulai dari mengirin taing awan dan tiang api untuk menuntun mereka, sampai mengirimkan burung puyuh dan manna utk makan mereka - tetapi tetap saja mereka suka mengeluh.
Sikap seka mengeluh ini tdk ada gunanya. Dan Tuhan juga tdk senang. Karenanya harus di lawan; jangan di turuti, apalagi jadi kebiasaan. Karenanya harus dilawan; jangan dituruti, apalagi dijadikan kebiasaan. Caranya, fokuskan pikiran pada hal2 yg baik di depan hidup kita ini, dan berusahalah utk slalu berkata positif.
MENGELUH DAN BERSYUKUR ITU ADALAH SOAL PILIHAN, PILIHLAH UTK SLALU BERSYUKUR
