Filipi 4:6 “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”.
Walter B. Knight mencertitakan seorang wanita yang terkurung oleh api di puncak gedung yang sedang terbakar. Api dan asap mengurungnya, sehingga ia tidak dapat melarikan diri ke bawah. Ketika tim pemadam kebakaran tiba, salah seorang diantara mereka menaiki tangga menuju ke jendela, tempat wanita itu terkurung api menawarkan diri untuk menyelamatkannya. Akan tetapi, ketika wanita itu menegok kebawa dan melihat jarak yang begitu jauh ke tanah, ia menjadi panik dan kembali kekamarnya semula. Orang yang mencoba menyelamatkan wanita tersebut memohon agar wanita itu mempercayainya demi keselamatan dirinya sendiri, namun permohonannya tidak diperhatikan. “Saya telah melakukan segala sesuatu utk menyelamatkannya, tetapi wanita tidak mengijinkan saya. Dia tidak mempercayai saya”, kata anggota pemadam kebakaran setelah terpaksa turun karena wanita itu tidak mau ditolong. Akhirnya, wanita tersebut mati terbakar karena kekuatirannya.
Meskipun kita bisa menyalakan sikap wanita tersebut. Namun kisah tersebut merupakan gambaran kehidupan kita, yang kadangkala bersikap kuatir secara berlebihan. Acapkali kita tanpa sadar telah melakukan hal-hal yang todak rasional sebagai dampak dari kekuatiran tersebut. Semua orang pasti pernah kuatir, namun kita tdk boleh hidup dalam kekuatiran. Bila kekuatiran lebih mendominasi, maka kita akan kehilangan sukacita dalam menjalani hidup ini, hidup seakan berat, dan tanpa pengharapan. Kekuatiran tidak menyelesaikan masalah. Mari kita belajar memandang hidup ini dengan optimis, karena kita memiliki Yesus.
GBU